Other Title: Hundraåringen som klev ut genom fönstret och försvann
Genre: Drama, Action & Adventure, Comedy
Country: Denmark
Rating: R
Awalnya saya hanya mendengar mengenai bukunya yang mendapat review yang bagus, tapi belum kesampaian baca sampai sekarang. Dan di Festival Film Eropa atau Europe on Screen 2015 kemarin, saya surprised sekali ketika melihat film ini di jadwal. Ternyata ada filmnya! Kalau begitu saya harus nonton haha. Dan setelah saya menyusun jadwal filmnya, saya bisa menonton film ini di Erasmus Huis. So exciting!
Film ini menceritakan tentang kakek bernama Allan Karlsson yang terancam menghabiskan sisa hidupnya di panti jompo yang membosankan. Hidup Allan sebelumnya penuh dengan cerita-cerita menarik dan ia tidak mau terperangkap. Maka, di hari ulang tahunnya yg ke-100, Allan kabur dari pesta ulang tahunnya sendiri lewat jendela dan mencari petualangan di sisa umurnya. Dengan bermodalkan sedikit uang yang dimilikinya, Allan pergi ke tempat penjualan tiket bus, di mana dia bertemu seorang pemuda urakan yang meminta Allan memegang kopernya sementara pemuda tersebut buang air. Namun ketika baru saja Allan memegangnya, bus tujuan ke Byringe tiba dan Allan segera naik, tentu saja dengan membawa serta koper yang bukan miliknya itu 😀
Di Byringe, Allan bertemu dengan Julius yang tinggal di satu-satunya rumah di Byringe. Julius pun mengajak Allan mampir ke rumahnya karena pada waktu itu kereta sudah tidak ada, dan ia iba dengan Allan yang tidak memiliki tujuan. Lalu, apa kabarnya pemuda yang kehilangan koper? DIa menyusul Allan rupanya. Bermodalkan menculik polisi muda, dia berhasil menemukan rumah Julius. Namun, belum sempat ia menyentuh kembali koper miliknya, Allan sudah membuatnya pingsan dan mereka menyekap pemuda itu di ruang pendingin. Melihat pemuda pemilik koper membuat Julius penasaran dan membongkar paksa koper tersebut. Mereka kaget ketika menemukan uang senilai 50,000,000 di dalamnya! Singkat cerita, mereka lalu pergi dari rumah Julius membawa koper dan pemuda yang sudah meninggal dunia (karena Julius lupa menyekapnya di ruangan pendingin bersuhu -20 derajat Celcius!). Sementara itu, ternyata pemuda itu merupakan anggota geng motor yang menjadi kurir penjemput uang. Karena ia tidak kunjung kembali sementara waktu yang dimiliki ketua geng tersebut sudah hampir habis, maka anggota geng motor yang lain pun berusaha mencarinya. Lewat informasi yang simpang siur, diketahui bahwa pemuda tersebut, Bulent, menculik kakek berumur 100 tahun. Dan geng motor tersebut pun menjadi juga memburu Allan. Semakin seru dan njelimet jadinya.
Aksi petualangan yang bodoh nan kocak merupakan garis besar cerita film ini. Dengan disisipi flashback ke masa lalu Allan yang juga tidak kalah menariknya, menurut saya ini film dengan dark humor yang patut ditonton karena menyajikan variasi dari film-film comedy lain. Sedikit setting Bali di akhir film juga menambah sentuhan berbeda. Saya bisa melihat kalau Hollywood akan membuat remake dari film ini cepat atau lambat. Sekarang saya mesti atur waktu supaya bisa secepatnya baca novelnya nih 😀
Orchita
Movies Monster
@awrchita