SORE : 7 Tahun Penantian Album Ke 3

https://www.facebook.com/soreband |
Sudah lebih dari 7 tahun lalu dirilisnya album Port of Lima pada tahun 2008 silam. Akhirnya SORE band indie asal Jakarta merilis album baru ke 3 pada tahun 2015 lalu. Tidak ada kata terlambat untuk membahas album ini setelah hampir setahun dirilis.
Perjuangan Ade Paloh (Vocal/Gitar), Awan Garnida (Vocal/Bass), Bemby gusti (Vocal/Drum) dan Reza Dwi Putranto (Vocal/Gitar) tidaklah mudah untuk merilis album ke 3 mereka. Setelah melalui drama panjang ditinggalnya oleh sang Keyboardist mereka Mondo Gascaro pada tahun 2012 band ini sempat diisukan bubar. Namun setahun kemudian SORE mengeluarkan mini album yang berjudul Sorealist pada tahun 2013. Baru pada tahun 2015 SORE berhasil menyelesaikan full album ke 3 mereka yang berjudul Los Skut Le Boy.
http://rekanada.com/review-album-los-skut-leboys-sore/ |
Los Skut Le Boy merupakan album yang lebih simple dari album-album SORE tedahulu seperti pada album Centralismo dan Port of Lima. Tidak adanya Mondo pada album ini sangat terasa sekali pada aransemen di setiap lagu yang disajikan seperti, tidak adanya sentuhan nada-nada Jazzy khas Mondo, aransemen string yang rumit dan dramatis seperti kedua album sebelumnya.
Lagu-lagu yang di album ini di aransemen sangat simple namun tidak menghilangkan nyawa SORE yang sudah melekat selama ini. Dibuka dengan track instrumental Sunday Dinner Forgotten yang mengedepankan kehandalan Ade Paloh dalam meniup Trompet berhasil membuat suasana berbeda dari album terdahulu. Hampir semua lirik lagu di album ini merupakan cerita personal dari masing-masing personelnya yang ambil bagian untuk membuat lagu. Contohnya saja lagu Gesneriana yang dibuat oleh Ade Paloh atas kelahiran anak keduanya. Lalu Plastik Kita yang liriknya sangat personal sebagai cerminan manusia yang tidak ada puasnya dalam hidup di dunia. R14 satu-satunya lagu yang dibuat khusus untuk artis kenamaan Ria Irawan yang saat itu sedang melawan penyakit kanker yang di deritanya.
https://www.facebook.com/soreband |
Di album ini SORE banyak berkolaborasi dengan musisi independen seperti, Sigit dari Tiga Pagi, Billy dari Polka Wars dan Aji Gergaji dari The Milo yang ambil bagian vocal pada lagu Fiksinesia. Tidak hanya itu SORE pun bergabung dengan sebuha record label bernama Rooftopsound record milik komedian Ronald Surapradja setelah tidak lagi bekerjasama dengan Aksara Records. Artwork pada sampul album Los Skut Le Boy juga sungguh menarik yang merupakan sketsa wajah dari tokoh kriminal yang pernah ada di Indonesia pada tahun 70an. Sampul album ini ada 2 versi yang pertama yaitu limited edition gambar manusia yang terlihat organ tubuhnya. Artwork tersebut dibordir pada cover sampul album tersebut. Album limited edition ini dibuat hanya 500 keping saja dan sudah habis terjual pada press rilis album tersebut.
Los Skut Le Boy menjadi jawaban dari eksistensi SORE di scene alternative tanah air dan juga jawaban bahwa SORE masih bisa berdiri sendiri meskipun tidak bersama Mondo Gascaro yang sudah bersolo karir. Album ini juga bisa menjadi salah satu alternative pilihan musik bagi kamu yang haus akan musik-musik dengan kualitas dan musikalitas yang unik.
Aidin Fikri
Consultant at Pixel Research